Sabtu, 05 April 2014

REKOMENDASI PENGADAAN JET TEMPUR TNI (Sebuah andai-andai)

A. Satu Skuadron Sukhoi SU-35

Sukhoi Su-35 adalah varian kelas berat dari pesawat tempur versi Su-27. Su-35 dianggap sebagai pesawat generasi 4++ karena sebagian menggunakan teknologi generasi kelima. Teknologi mutakhirnya membuatnya menjadi yang paling unggul dari semua pesawat tempur generasi keempat lainnya, baik pesawat yang masih dikembangkan saat ini di dunia.

Prototipe pertama Su-35 dibangun di Komsomolsk-na-Amure Aviation Production Association pada tahun 2007. Penerbangan perdananya terjadi pada bulan Februari 2008.

Su-35 mampu menyebarkan rudal udara-ke-udara jarak pendek dan jarak jauh, amunisi udara-ke-darat terarah dan presisi yaitu rudal, bom dan roket. Empat belas (14) hard-point pada Su-35 menjadikannya mampu membawa muatan senjata hingga 8 ton.


Karakteristik
Panjang
21,9 m
Rentang sayap
15,3 m
Tinggi
5,90 m
Luas sayap
62 m²
Berat kosong
18 ton
Berat penuh
25 ton
Kecepatan
2,25 mach (di altitude)
Jangkauan
3.600 km

Sukhoi Su-35

Sukhoi Su-35 (Sebutan NATO : Flanker E), adalah versi terbaru dari pesawat tempur super manuver multiguna buatan Rusia yang telah menunjukkan kemampuannya yang menakjubkan di hari pertamanya saat pameran penerbangan Paris Air Show ke-50 di Le Bourget, Paris, Prancis.

Dalam video, pesawat tempur generasi 4++ ini mempertunjukkan beberapa manuver yang bisa dikatakan hampir mustahil dilakukan, sekaligus mendemonstrasikan handling authority kecepatan rendah yang menakjubkan.

Su-35 memang bukan pesawat siluman (namun banyak sumber mengatakan Su-35 bisa mendeteksi pesawat siluman seperti F-35 pada jarak lebih dari 90 kilometer), tetapi sekali saja Su-35 terlibat dalam pertempuran udara dalam jarak visual (WVR), Su-35 akan dengan mudah bermanuver untuk mengarahkan "hidung" dan senjatanya ke arah manapun untuk menemukan posisi yang tepat untuk "membunuh".
SU35

uper Flanker juga memiliki keistimewaan lain yakni SU-35S tak mudah untuk di endus radar lawan, meski SU-35S bukan pesawat siluman atau stealth seutuhnya layaknya generasi  ke 5 seperti F22 Raptor atau F35 Lightning II. Jangkauan radar milik Super Flanker yang 2 lebih jauh ketimbang pesawat2 generasi 4 atau 4+ memungkinkan SU-35S melakukan aksi First Look-First Shoot-First Kill ,sebelum pilot lawan melihat super flanker, pilot SU-35S bisa lebih dulu menjatuhkan pesawat lawan tersebut. Di sector mesin milik Su-35S jauh lebih bertenaga, mesin ganda 117S sangat superior dan irit setrum ketimbang Jet tempur lain, F16 misalnya. Berkat mesin yang dirancang NPO Saturn Research and Production Association, Daya Jelajah Super Flanker menjadi luar biasa jauh, bisa jadi menjadi yang terbesar dikelasnya. Sistem Avionik dan persenjataannya pun sudah ditanam dengan teknologi terkini, dibagian cockpit termpang 2 layar besar sebagai HUD utama layaknya generasi 5 T50 PAKFA.
Spesifikasi Sukhoi SU-35S Super Flanker :
Awak                                            : 1 Orang
Berat Maks. lepas landas               : 34.500 Kg
Kecepatan Maksimum                   : mach 2,25
Daya Jelajah                                  : 3.600 km
Ketinggian Maksimum                    : 18 Ribu Meter
Perancang                                      : Tim Desain Sukhoi berdasarkan SU-27
Terbang Perdana                            : 1988
Produksi Perdana                           : 1995 (proses produksi kemudian dibekukan pada 1990-an akhir)
Pengembangan                                : Modernisasi SU-35 menjadi SU-35S ,diproduksi ulang pada 2006
Terbang Perdana SU-35S               : 2008
Muatan                                           : Hingga 8 Ton
Senjata                                   : Kanon Internal 30 mm, Misil Udara ke Udara (AAM), Udara ke Permukaan (SAM).
Keunggulan SU-35S :
  • Pesawat Multiperan dengan kemampuan maneuver tinggi
  • Memiliki Sistem Avionik dan Elektronik paling canggih
  • Jangkauan Radar lebih jauh dengan pengenalan multitarget
  • Mesin Ganda 117S dengan system Vectoring
  • Sulit Diendus Radar (Semi Stealth)
sukhoi su 35 wallpaper Sukhoi Su 35 hd wallpaper
Semoga pemerintah segera membeli Su-35, minimal TNI AU Memiliki 1 Skuadron tempur Su-35 agar memiliki efen gentar dan disegani di ASEAN dan sekitarnya

2. Satu Skuadron Eurofighter Typhoon

Eurofighter Typhoon termasuk pesawat tempur multirole baru yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Bersayap delta plus integrasi avionik dan sensor modern, Defensive Aids Sub System (DASS) dan senjata seperti kanon Mauser BK-27 27mm, rudal udara-ke-udara, udara-ke-darat, rudal anti-kapal dan amunisi precision-guided.

Eurofighter Typhoon dikembangkan dari hasil kolaborasi multinasional militer-militer di Eropa yang dikomandoi oleh NATO Eurofighter dan Tornado Management Agency (NETMA). Program ini telah mengantarkan industri pertahanan Eropa ke teknologi terdepan.

Sepintas pesawat ini mirip dengan Gripen, namun salah satu pembedanya adalah pada bagian knalpot (Typhoon 2 mesin, Gripen 1 mesin). Debut pertama Eurofighter Typhoon terjadi pada 2011, kala itu digunakan untuk misi pengintaian dan penyerangan di Libya oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) dan Angkatan Udara Italia.

Karakteristik
Panjang
15,96 m
Rentang sayap
10,95 m
Tinggi
5,28 m
Luas sayap
51,2 m²
Berat kosong
11 ton
Berat penuh
16 ton
Kecepatan
2 mach (di altitude)
Jangkauan
2.900 km

Atraksi Typhoon



C. Satu Skoadron Dassault Rafale

Digambarkan sebagai pesawat tempur "omnirole" (beberapa misi dalam waktu yang sama) oleh produsennya yaitu Dassault Aviation. Rafale menggunakan mesin ganda dan sebagai pesawat multirole (sebut saja multirole) yang mampu melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara, serangan (deep/dalam), pengintaian dan misi udara untuk menangkal nuklir.


Pesawat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis. Pesawat ini dilengkapi dengan avionik terbaru dan sistem sensor cerdas. Mampu menembakkan kanon 30 mm, rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-permukaan, rudal anti-kapal, serta berbagai bom laser-guided dan amunisi untuk serangan darat.

Aksi pertama Rafale terjadi pada tahun 2002 saat Operasi Enduring Freedom (Afghanistan), lalu Libya dan baru-baru ini dalam Operasi Serval (Mali). Pesawat ini terseda dalam tiga varian, yaitu Rafale C (kursi tunggal), Rafale B (kursi ganda) dan Rafale M varian kapal induk (satu kursi).

Karakteristik
Panjang
15,27 m
Rentang sayap
10,8 m
Tinggi
5,34 m
Luas sayap
45,7m²
Berat kosong
9,5 - 10,1 ton (tergantung varian)
Berat penuh
14 ton lebih
Kecepatan
1,8 mach (di altitude)
Jangkauan
3.700 km


D. Satu Skuadron Saab JAS 39 Gripen

Saab JAS 39 Gripen adalah pesawat tempur multirole (multiperan), yaitu untuk misi penyerangan udara-ke-udara, udara-ke-permukaan dan misi pengintaian. Konfigurasi sayap delta canard-nya menjadikan Gripen sebagai pesawat gesit untuk skenario pertempuran jarak dekat.

Gripen yang pertama dioperasikan oleh Angkatan Udara Swedia pada tahun 1997. Hingga saat ini, selain Swedia (produsen) yang tercatat menggunakannya adalah Republik Ceko, Hongaria, Afrika Selatan dan Thailand. Gripen beraksi pada tahun 2011 di Libya untuk mendukung Operasi Unified Protector (pembebasan Libya).

Gripen E, versi baru dari Gripen C/D dapat dipersenjatai dengan rudal METEOR, AMRAAM, IRIS-T, dan AIM-9. Menggabungkan peralatan multifrekuensi data, sistem avionik terintegrasi, sensor fusi dan radar multimode PS05 jarak jauh.

Karakteristik
Panjang
14,1 m
Rentang sayap
8,4 m
Tinggi
4,5 m
Luas sayap
30 m²
Berat kosong
6,8 ton
Berat penuh
8,5 ton
Kecepatan
2 mach (di altitude)
Radius tempur
800 km
Jika TNI AU memiliki tambahan 4 Skoadron dengan 4 jenis jet tempur terbaik dunia Su-35, Typhoon, Rafale dan Saab JAS Gripen, maka Indonesia akan disegani baik oleh Cina diutara maupun Australia di selatan. Tentunya untuk menunjang kemandirian nasional proses pengadaan tersebut harus diiukuti TOT agar tidak mudah lagi di embargo khusunya oleh negara=negara  barat. Semoga andai-andai ini dapat terwujud sebelum tahun 20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar